Daftar Menu

17 Oktober 2009

Catatan Diusia 26


hari ini saya genap berusia 26 tahun. Masih mudakah? Aku tidak bisa menjawabnya. Jujur saja saat ini aku belum tahu 100% siapa diriku. Selama hidupku telah kulalui tanpa banyak merisaukan hal-hal yang menurut saya tidak perlu dipusingkan. Yahhh… aku memang lebih suka hidup ini mengalir saja. Yang penting bisa makan, tidur, dan bekerja untuk memenuhi dua kebutuhan pertama tadi. Aku tidak pernah memikirkan dengan sungguh-sungguh apa yang telah aku lakukan, untuk apa aku melakukannya, dan apa yang kudapatkan dari semua itu. Yang pasti aku merasa semakin “berisi”. Aku bisa lebih berhati-hati, sensitify of environment meningkat seiring semakin banyaknya pengalaman-pengalaman.

Aku bukanlah seorang yang suka mengungkit dan mengingat masa lalu. Yang selalu bisa kupahami adalah bahwa apa dan bagaimana aku saat ini merupakan hasil bentukan dari masa-masa yang telah lampau. SD selama 6 tahun aku lalui di pedalaman, dengan keterbatasan ekonomi orang tua yang saat itu membiayai 6 orang anak sekaligus. SMP dan SMA aku lewati di sebuah kota kecamatan dengan tinggal di asrama yang sama selama 6 tahun. Di asrama tersebut aku mengenal banyak pribadi, disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab. Jika dikalkulasikan mungkin 75 % kenanganku berasal dari asrama tersebut. SMP dan SMA dengan mudah aku jalani dan bisa meringankan beban orang tua dengan beasiswa-beasiswa yang aku terima sebagai imbalan prestasi akademikku. Saat SMP aku sudah punya rekening sendiri, hal yang tidak biasa untuk saat itu.

Aku bisa mengatakan bahwa selama hidupku sampai saat ini aku tidak pernah mengalami suatu kekecewaan atau mengalami sesuatu pengalaman pahit yang mungkin bagi beberapa orang bisa mengubah hidupnya 180 derajat. Satu hal (tadi katanya nggak ada) yang mungkin bisa dikatakan pengalaman tidak mengenakkan adalah saat aku jatuh sakit selama 3 bulan ketika masih kelas 1 SMA. Akibat penyakit types tersebut sampai saat ini aku lebih menghargai dan mengutamakan yang namannya kesehatan. Mungkin hal inilah yang menyebabkan aku cenderung menjadi orang yang lebih santai dalam menghadapi setiap masalah. Karena bagiku apabila pikiran kita tidak rileks maka dapat berakibat negatif bagi fisik. Dari beberapa buku-buku psikologi yang saya baca, menyeimbangkan energi positif dalam tubuh adalah kunci utama menjaga kesehatan.

Nah... mungkin inilah yang bagi beberapa orang aku termasuk orang yang cuek, tidak peka terhadap lingkungan, dan menganggap enteng setiap masalah. Friend... hidup ini hanya sekali dan singkat. Jadi sangatlah sia-sia apabila dihabiskan dengan hal-hal yang menyusahkan pikiran. Jalani saja dengan enjoy. Jika kau percaya Tuhan, Dia sudah merancang semuanya. Kita hanya tinggal memainkan, bukan memilih lagi. Peran yang disediakan-Nya sudah terisi. Jadi tidak ada gunanya mencoba atau memaksakan diri untuk berubah peran. Dan sungguh berbahagialah orang-orang yang mensyukuri dirinya apa adanya. Terima kasih Tuhan atas semua yang Kau berikan dalam hidupku ini. Aku bersyukur atas semua yang telah Kau berikan dalam hidupku selama 26 tahun ini.