Daftar Menu

13 Desember 2009

Memahami Sebuah Proses

Menyaksikan dan mencoba merasakan banyak hal yang terjadi di sekitarku akhir-akhir ini semakin menyadarkanku bahwa ini bukanlah yang terburuk. Pasang surut perputaran roda kehidupan yang kualami bukanlah apa-apa. Aku mencoba menelaah kesaksian hidup beberapa teman. Dengan boleh sedikit berbesar hati dapat ku katakan mereka mendapatkan cobaan yang begitu berat sepanjang hidupnya. Namun mereka mencoba dan sampai sekarang ada yang bisa bertahan. Bertahan dengan prinsip. Bertahan dengan iman. Dan terus bertumbuh dalam pendewasaan cobaan.

”Hari kita dilahirkan adalah hari terakhir kita benar-benar bebas”
Kalimat diatas merupakan jargon sebuah iklan produk elektronik yang bisa sangat menggugah pikiran bagi orang-orang yang tidak mengenal putus asa. Hidup menawarkan begitu banyak pilihan dengan warna-warna yang berbeda. Hidup (pilihan) yang tidak akan pernah bisa dibatasi oleh kekuatan apapun, kecuali oleh sang pemilih pilihan tersebut. Setiap pribadi pasti menetapkan standar yang berbeda dengan hidupnya. Setiap pribadi punya orientasi yang berbeda terhadap keputusan yang dipilihnya.

Bagaimana begitu banyak orang bisa mencapai kesuksesan? Bagaimana begitu banyak orang bisa bangkit dari keterpurukan? Jawabnya hanya satu, yaitu karena mereka menyukai ketidakpastian hidup. Mereka punya prioritas (dengan begitu juga punya alternatif). Sehingga begitu palu ketidakpastian diketuk, mereka segara beralih pada pilihan alternatif. Selalu berjaga-jaga itulah yang saya maksudkan.

Adakala sesuatu yang sangat kita perjuangkan bisa gagal tanpa sebab yang bisa kita pahami. Namun disisi lain hal-hal baik yang tidak kita harapkan justeru datang menghampiri. Inilah kemisteriusan hidup. Inilah kekuatan Ilahi. Aku dan kamu sudah selayaknya bersyukur; selalu dan terus bersyukur. Bersyukur tidaklah dalam artian jalan ditempat. Bersyukur dan terus berusaha mencari dan menjadi yang terbaik, sambil terus menyadari bahwa pada akhirnya kuasa-Nya-lah yang memungkainkan semua hal terjadi.

Memahami rencana-Nya memang sangat sulit. Yang memampukan hanyalah sebarapa besar kita percaya bahwa Dia lah yang pemilik hidup ini. Setiap coba dan malang yang menimpa, setiap sakit dan lelah yang datang, hanyalah untuk mendewasakan iman kita. Aku telah menyaksikan pertumbuhan iman dalam kesaksian hidup beberapa sahabat. Dengan segala ketekunan dan penerimaan diri dihadapan Allah telah menjadikan mereka pribadi-pribadi yang kuat. Menjadikan mereka pribadi-pribadi yang yang selalu berjaga-jaga. Dan tidak mengandalkan kekuatan manusia dalam mengambil keputusan hidupnya. Sikap berjaga-jaga mungkin bisa disebut sebagai trauma positif dari kegagalan. Karena dengan begitu satu pribadi bisa lebih berhati-hati dalam hidup.

Membaca tulisan ini bagi orang-orang yang tidak menghargai perjuangan hidup tidak akan berati apa-apa. Bagi orang-orang yang tidak pernah merasa ’sakit’ ini hanyalah sebuah teori kosong. Tapi ketahuilah, semua orang sukses ditempa dalam ’kejatuhan’. Semua orang sukses pernah mengalami ’kemalangan’. Namun bukan berarti untuk menjadi orang sukses sahabat harus ’jatuh dalam kemalangan’. Sahabat, kita hanya perlu menghargai dan mensyukuri sebuah proses. Sebuah keadaan yang serasa membosankan. Sebuah keadaan yang serasa tak berujung. Sebuah keadaan yang membuat kita berkata ”kapan giliran saya?”

SABARLAH DALAM PENANTIAN
BERTEKUNLAH DALAM DOA DAN USAHA

Karena memahami rencana Tuhan itu memang sangat sulit (Yesaya 65:24)