Daftar Menu

31 Januari 2010

'LEGION', Harapan Terakhir Kehidupan di Muka Bumi


Haiii... Satu lagi ni film yang akan saya ulas menutup bulan Januari ini...

Begini ceritanya...

Semakin hari perkembangan peradaban di bumi makin mengenaskan. Teknologi berkembang pesat sementara nilai-nilai luhur agama mulai terlupakan. Orang tak lagi melihat nilai agama itu sebagai sebuah nilai yang relevan. Teknologi modern telah menggantikannya. Tuhan pun memutuskan sudah saatnya bumi dibersihkan seperti jaman Nabi Nuh.

Tuhan lantas memerintahkan para malaikatnya untuk turun ke bumi dan memusnahkan seluruh umat manusia agar bumi bisa diselamatkan. Kehidupan baru akan menggantikan kehidupan lama yang sudah mengalami dekadensi dan tak lagi bisa diselamatkan. Dipimpin Gabriel (Kevin Durand) para malaikat pun turun untuk melaksanakan tugasnya, kecuali satu malaikat yang tak sependapat dengan Tuhan. Michael (Paul Bettany) menganggap umat manusia masih punya harapan.

Michael pun turun ke bumi, bukan untuk mengemban tugas dari Tuhan namun untuk menyelamatkan umat manusia. Satu-satunya harapan Michael adalah jika ia bisa menyelamatkan Charlie (Adrianne Palicki). Konon, Charlie sedang mengandung seorang bayi yang nantinya akan menjadi juru selamat bagi seluruh umat manusia.

Sia-sia. Ada banyak nama besar yang dipasang sebagai pemeran dalam film ini dan semuanya jadi sia-sia. Paul Bettany, Tyrese Gibson, dan Dennis Quaid seolah tidak punya ruang untuk memamerkan kemampuan mereka dalam seni peran. Tidak bisa disalahkan memang karena proyek ini sendiri memang tak terlalu menjanjikan.

Sebenarnya ide dasarnya tak terlalu beda dengan TERMINATOR walaupun di sini yang dijadikan latar belakang bukanlah kemajuan teknologi namun lebih bersifat religi. Memang tidak ada yang salah dengan mendaur ulang ide yang sudah ada. Selama naskah dikerjakan dengan baik, sutradara mampu mengarahkan sekaligus memberi ruang cukup buat para aktor dan aktris untuk mengeksploitasi kemampuan mereka, ide yang sederhana pun bisa jadi film yang bagus.

Masalahnya di sini adalah naskah yang kurang tergarap. Banyak celah dalam naskah yang membuat orang bertanya-tanya soal logis tidaknya cerita ini. Tidak semua film berlandaskan pada logika namun bila sang penulis naskah bisa membangun 'logika kecil' di dalam cerita itu sendiri dan mempertahankan keutuhannya maka logika itupun bisa diterima penonton. Selain itu, dialog yang harus diucapkan para pemerannya pun terasa janggal dan aneh. Dan itu sama sekali tidak membantu naskah yang memang sudah lemah.

Sepertinya Scott Stewart yang menjabat sebagai sutradara juga tak bisa berbuat banyak. Selain ia sendiri belum punya banyak pengalaman sebagai sutradara, naskah yang harus ia wujudkan ke dalam bentuk visual memang sudah tidak mendukung. Kalau sudah begini, rasanya benar juga yang dikatakan Harrison Ford saat berkomentar bahwa film-film sekarang banyak yang lemah di sisi naskah.

Naaahhhh.... Seru banget kan? Semoga cepat dapat DVD bajakannya yaaa...

25 Januari 2010

'REPO MEN', Kalau Organ Tubuh Sudah Menjadi Dagangan


Hai... Apa kabar teman? Bulan Januari 2010 sudah hampir berakhir, tapi belum ada satu pun posting terbaru saya. Hmmm... Harap maklum, selama Januari dan Februari 2010 ini saya mendapat job tambahan. So... Kesibukan bertambah dan waktu untuk menulis di blog ini juga berkurang. Saat menulis posting ini saya masih berpikir-pikir apa yang akan saya posting. Hemat saya minimal dalam satu bulan saya harus membuat satu posting. Sangat perlu waktu yang banyak untuk membuat sebuah tulisan yang cukup bermanfaat disini. Akhirnya saya putuskan untuk membahas sebuah resensi film yang akan segera beredar di bioskop-bioskop. Selamat membaca...

'REPO MEN', Kalau Organ Tubuh Sudah Menjadi Dagangan

Pemain: Jude Law, Forest Whitaker, Liev Schrieber, Alice Braga, Carice van Houten, Chandler Canterbury, RZA

Rilis: 2 April 2010

Tubuh manusia adalah sebuah sistem yang sangat kompleks. Sistem ini bisa memperbaiki dirinya sendiri bila kondisi mengharuskannya. Namun ada kalanya sistem yang sempurna ini sudah tak sanggup lagi memperbaiki kerusakan dan penggantian organ tubuh diperlukan. Dengan kemajuan teknologi, proses penggantian organ ini tak lagi memerlukan donor seperti yang terjadi saat ini.

Sebuah perusahaan yang bernama The Union berhasil menemukan cara untuk membuat organ tubuh manusia secara sintetis dan memasarkannya untuk umum. The Union sadar kalau teknologi yang mereka miliki ini bisa mendatangkan keuntungan besar dan karena itu mereka memberlakukan cara pembayaran yang sangat mengikat. Selain harga yang dipasang sudah sangat mahal, The Union tak ragu-ragu mengambil kembali organ yang mereka pasang jika konsumen mereka terlambat membayar.

Remy (Jude Law) adalah salah satu dari repo man atau karyawan The Union yang ditugaskan mengambil organ tubuh dari konsumen yang terlambat membayar ini. Suatu ketika, Remy mengalami gagal jantung dan tanpa ia sadari The Union sudah mengganti jantung Remy dengan jantung buatan dan Remy tak bisa menolak ketika The Union memberikan tagihan di luar yang mampu ia bayar.

Tak punya banyak pilihan, Remy kemudian memutuskan untuk melarikan diri karena ia tahu konsekuensi dari terlambat membayar adalah hilangnya nyawa. Untungnya Remy bertemu Beth (Alice Braga) yang juga mengalami masalah yang sama. Berdua, mereka berusaha mencari cara untuk lepas dari sistem yang mengikat semua orang ini.

Nahhh... Seru banget kan ulasannya? Jadi tinggal tunggu aja tanggal mainnya di Indonesia. Kalau saya sih mudah-mudahan dapat bajakannya lebih dulu. hehehe... Insting seorang hacker emang nggak bisa dibatasi yaaa...

Yuhuuu... Selamat menikmati...!!!