Daftar Menu

29 Juni 2010

Rahasia Bertahan Dalam Penderitaan -- Roma 8:1-6

Kita sudah memperhatikan hidup seorang pria yang tetap fokus kepada Tuhan. Yusuf telah mempelajari prinsip yang ada di Roma 8:28 jauh sebelum Paulus menuliskannya: Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang percaya. Tanggung jawab kita adalah tetap mengarahkan pandangan kepada Tuhan, dan bukan memandang kepada situasi dengan penuh rasa takut.

Bapa berjanji untuk mengasihi (Roma 5:8), memelihara (II Korintus 9:8), dan memimpin anak-anak-Nya (Amsal 16:9). Kehidupan yang bebas risiko dan penderitaan bukanlah bagian dari jaminan itu. Namun, Roh Kudus akan menyertai orang-orang kudus dalam melalui penderitaan dan memberi kekuatan, kebijaksanaan dan keberanian. Seorang konselor pernah mengkonseling orang yang bisa memikirkan 25 alasan mengapa jaminan Allah tidak berlaku dalam situasi mereka. Tetapi konselor tersebut hanya bisa memberi satu alasan kokoh untuk dipercaya: Iman yang goyah pun tidak akan membatalkan setiap janji Allah. Jika Anda mengarahkan pandangan Anda kepada-Nya, Dia akan membawa Anda dengan selamat melalui penderitaan.

Jika hati dan pikiran kita terganggu oleh peristiwa-peristiwa yang menggoncangkan, memang tidak mudah untuk tidak memandang situasi dengan takut dan bingung. Tetapi kita harus memutuskan untuk percaya pada yang dikatakan Alkitab, tentang siapa Allah dan apa yang akan dilakukan-Nya. Pilihan itu akan mengalihkan paksa perhatian kita dari badai kepada Yang bertanggung jawab mengantar kita melaluinya dengan selamat. Di hadapan-Nya, rasa takut akan hilang, dan keraguan akan berganti damai dan perasaan menyatu dengan Tuhan.

Perhatikanlah bahwa saya tidak berkata, penderitaan akan segera berakhir ketika kita berseru kepada Tuhan. Kita harus bersedia mengatakan, “Inilah tempat Allah menginginkan saya.” Dia punya alasan untuk ketidaknyaman dan penderitaan yang Anda hadapi –dan bagaimana Anda bertumbuh melalui semua itu. Bagaimana pun situasinya, tempat teraman di dunia ini adalah jika kita berada di pusat kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar