Daftar Menu

21 November 2011

Ditemukan Sarang Dinosaurus Di Mongolia

Sebuah sarang yang berisi 15 fosil
dinosaurus terbongkar di Mongolia. Penemuan
dinosaurus dari keluarga Triceratops itu
menunjukkan bahwa binatang pemakan tumbuhan
tersebut mungkin saat itu sedang melindungi
anak-anaknya.
Fosil dinosaurus yang ditemukan tersebut
dinamakan Protoceratops Andrewsi, seekor
herbivora seukuran domba yang hidup sekitar 70
Juta tahun yang lalu, yang diketahui berembel-
embel di belakang kepalanya. Dalam sarang
tersebut bayi tersebut panjangnya sekitar 4
sampai 6 inchi (setara dengan 10 sampai 15 cm)
dan lemungkinan berusia lebih dari satu tahun.
“Bukti ini menunjukkan mereka mungkin telah
diserbu oleh badai pasir,” sebut David fastovsky,
peneliti vertebrata paleontologist di Universitas
Rhode Island seperti dikutip dari LiveScience.
Pembakaran di jantung gurun Gobi, yang mana
sarang tersebut ditemukan telah terbukti bahwa
daerah tersebut kaya fosil di masa lalu, termasuk
pertarungan dinosaurus. Tempat tersebut juga
merupakan tempat dikuburkannya Velciraptor dan
Protoceratops yang terkunci dalam pertarungan.
Situs ini dan batu pasir mengubur dinosaurus
tersebut, daerah tersebut yakni daerah ERG. Bukit
pasir tertiup angin bidang sedikit seperti bagian
Sahara. Bukit pasir di situ mungkin telah
mencapai setinggi 80 kaki (24 meter).
Ini merupakan penentuan pertama dari sarang
Protoceratops yang dibongkar, meskipun para
peneliti telah menemukan apa yang mereka kira
sebagai sarang Proto ceratops sejak 1920 an,
dengan membuka telur yang mengungkapkan
bahwa mereka benar telah memiliki dinosaurus
lain, Oviraptor, mahluk yang sebelumnya diduga
mengintai di sekitar telur untuk memakan mereka.
Fakta penemuan bayi dinosaurus menunjukkan
bahwa Protoceratops mungkin melindungi bayi
mereka selama tahap masa pertumbuhan. Selain
itu, Protoceratops merupakan bagian dari
dinosaurus primitive, ceratopsian, yang semakin
menunjukkan bahwa sarang dan kepedulian induk
telah ditemukan ciri-ciri ceratopsians lainnya,
seperti Triceratops.
“Ini cukup mengejutkan bahwa ada 15
Protoceratops remaja di sini yang tampaknya
sangat terawatt,” kata fastovsky. “Tapi mereka
hidup dalam lingkungan keras, jadi mungkin
tingkat kematian yang tinggi,” tambahnya.
Rekonstruksi Ekosistem
Peneliti akan merekonstruksi ekosistem dimana
Protoceratops tinggal untuk lebih memahami
kehidupan mereka dan mengapa mereka
mengadopsi strategi dari keluarga mereka.
“Kita tidak mengetahui apa yang mereka makan
pada saat itu, kami juga tidak mengetahui
tumbuhan yang hidup pada saat itu,” uajrnya. Ia
menambahkan bahwa hal itu lebih produktif
daripada apa yang bisa kita harapkan dari bidang
bukit pasir, mengingat betapa banyak fosil
ditemukan di sana.
Penemuan ini secara detail ditulis di Jurnal
Paleontologi terbitan November.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar