Daftar Menu

06 November 2009

Catatan Hari Ini

Sahabat, ini adalah catatan yang bisa aku bagi pada hari ini. (2 Nov’09)

Tadi pagi disibukkan dengan dispenser yang bocor sejak kemarin malam. Berniat bangun tidur siang aku malahan bangun sangat pagi. Pendengaranku yang setajam ninja menangkap suara tetesan air dari dispenser yang ternyata merembes dan tidak ku tahu apa sebabnya. Setelah kubersihkan dan kukeringkan galon kupasang lagi. Dasar emang lagi sial kali ya, beberapa saat kemudian air galon merembes lagi. Kubersihkan lagi... kupasang lagi... sambil berharap setan penunggu galon tersebut tidak ngambek lagi. Ampuuunnnn... sampai sekarang galonnya masih merembes juga tuh. Maksudku sekarang! Saat aku menulis note ini, bukan saat kau membacanya. DODOL.

Sementara itu aku juga harus menyelesaikan draft untuk mengajar malam ini. Malam ini aku dijadwalkan memberikan materi hereditas di kelas 3 SMP. Pertama-tama aku akan menjelaskan beberapa istilah yang nantinya akan familiar dalam materi tersebut. Lalu menceritakan seorang ilmuwan genetika yang hasil penelitiannya baru diakui 50 tahun setelah ia meninggal. Kasihan banget ya, nggak bisa nikmati royalti tuh, kayak si Mbah aja... Lalu dilanjutkan dengan memasang-masangkan huruf-huruf sebagai analogi dari perkawinan. Kasihan banget, belum kawin udah belajar menganalogikan perkawinan. Tapi nggak apa-apa, anggap aja persiapan, biar lebih matang. Persiapan apa nih? Ngajar atau kawin?

Hujan turun dari siang sampai menjelang sore (jam berapa itu? Kira-kira aja deh sendiri) sehingga membimbingku untuk tidur ditemani suara indah Bunga Citra Lestari. Suaranya bikin tidur, kalau benar-benar ada disini pasti nggak bakalan bisa tidur deh.

Dua jam sebelum masuk kelas aku ditelepon CS tempatku bekerja, katanya ada perubahan kelas yang akan ku ajar malam ini. Jadwal semula adalah kelas 3 SMP berubah ke kelas 3 SMA. Oh may got… kelas 3 SMA itu kan dijadwalkan padaku 4 hari kedepan. Belum ada persiapan nih… materinya gambar semua lagi. Ya udah, daripada di cancel semua jadwalnya aku ngikut deh. Aku langsung start membuat draft, menggambar, mewarnai, dkk. Terkesan apa adanya dan kuharap menghasilkan seada-adanya. Akhirnya sukses juga tuh tadi di kelas. Malahan ada siswa yang terbengong-bengong. Eits… itu bengong karena salut pada gurunya atau nggak tahu gurunya ngelantur kemana-mana. Pastinya nggakl ah, saya kan sudah ada pengalaman mengajar, jadi tidak terlalu masalah kalau dapat jadwal dadakan seperti ini.

Saat pulang aku bermaksud mampir di toko langganan tempat aku biasa membeli DVD bajakan. Ternyata toko tersebut tutup. Padahal aku sudah mempersiapkan daftar judul film yang akan dibeli. Gagal deh rencana menghabiskan malam ini dengan menonton film baru. Hitung-hitung kan buat ngilangin stress dan capek sepanjang hari ini. Ngilangin atau ngalihkan? Terserah deh…

Sampai di rumah siswa privatku sms, mengatakan (menuliskan; red) bahwa untuk bulan ini dia tidak bisa mengikuti privat karena ada pelajaran tambahan di sekolahnya untuk persiapan ulangan akhir semester. Berkurang lagi nih pemasukan. Udahlah memang kurang, makin berkurang pula.

Mau buka facebook, jaringan lagi lelet.

Bikin BT semuanya...

Terlepas dari semuanya itu aku tetap bisa bersyukur. Sangat banyak kemurahan Tuhan yang kurasakan sampai pada saat ini. Tidak bisa dibandingkan dengan hal-hal kecil tersebut diatas. Aku bersyukur masih bisa bernapas, ada makanan yang bisa disantap, ada air bersih untuk mandi, ada air galon untuk minum, ada keluarga yang selalu mendukung dan memotivasiku walaupun tidak secara blak-blakan.

Mengapa aku masih bisa bersyukur? Karena aku punya banyak HARAPAN. Aku punya banyak IMPIAN. Harapan dan impian itu ada didepan, bukan di masa lalu yang hanya bisa dikenang.

Terima kasih Yesus, Tuhan dan Juru Selamatku...
”Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku” –Mazmur 23:4-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar