Daftar Menu

11 Maret 2010

Sendawa Itu Normal

Beberapa orang memang melihatnya sebagai tindakan yang tidak sopan, namun bagi beberapa orang memiliki bunyi sendawa yang kencang menjadi kebanggaan tersendiri. Sendawa terjadi karena adanya aktivitas pengeluaran gas yang tersimpan di dalam tubuh saat menghirup udara. Mungkin kamu tidak pernah merasakan hal ini tapi sebenarnya tubuh manusia setiap saat selalu berisi gas. Semakin banyak gerakan yang dilakukan saat makan akan semakin bersar peluang udara masuk. Aktivitas yang paling sering membuat orang menghidup gas lebih banyak adalah saat makan. Selain itu, gas juga dapat masuk ke dalam tubuh saat meminum soda, mengunyah permen karet, saat berbicara terlalu cepat, dan minum melalui sedotan.

Setelah masuk ke dalam perut, gas tersebut menciptakan tekanan. Cara kerja ini sama seperti prinsip balon gas. Bedanya, kalau pada balon gas begitu gas masuk maka ballon pun menjadi mengembang, hal ini tidak terjadi pada perut kita. Namun karena hal inilah, gas tersebut mencari jalan keluar dengan cara berkeliling di dalam perut kita hingga melalui esofagus dan akhirnya keluar melalui mulut. Terkadang saat bersendawa, kita akan merasakan rasa yang sama dengan apa yang kita makan atau minum sebelumnya. Ini adalah indikasi yang baik karena kemungkinan besar bau yang keluar pun nantinya akan sama dengan apa yang kita makan juga.

Sementara itu, bunyi yang keluar saat kita bersendawa berasal dari eksofageal sphincter, otot yang berada di atas eksofagus yang mampu bergetar saat gas melalu saluran ini. Getaran inilah yang menimbulkan bunyi saat gas tersebut keluar. Namun, kita juga bisa mengatur keras tidaknya bunyi sendawa yang keluar. Caranya adalah dengan membuat organ belakang tenggorokan lebih rileks sehingga bunyi yang nantinya keluar pun akan lebih pelan.

Ada beberapa tipe gas yang keluar saat bersendawa. Tipe gas ini tergantung dari bagaimana proses masuknya gas tersebut ke dalam tubuh. Jika bersendawa karena mengkonsumsi minuman berkarbonasi, maka gas yang keluar pun adalah karbon dioksida. Jika bersendawa karena menghirup udara sekitar, maka gas yang keluar adalah campuran antara nitrogen dan oksigen.

Sendawa pun ternyata juga bisa dhilangkan yakni dengan makan dan berbicara tidak terlalu cepat sehingga udara yang masuk ke dalam tubuh pun tidak terlalu banyak. Tingkat stress dan kecemasan yang tinggi juga bisa membuat diri kita menghirup udara lebih banyak. Maka dari itu, cobalah relaks sejenak supaya pergerakan tidak terlalu banyak. Cara yang terakhir adalah dengan menghindari minuman bersoda dan rokok.

Menurut para ahli, sendawa ini bukanlah masalah remeh temeh karena ia bisa saja menimbulkan persoalan yang lebih serius seperti bisul, borok, serta masalah pada kantung empedu. Meskipun begitu, tindakan bersendawa tidaklah perlu terlalu dikhawatirkan karena normalnya manusia bersendawa 6-20 kali setiap harinya dan 3-4 kali setiap habis makan.

Beberapa budaya melihat sendawa ini dengan berbagai penilaian , ada yang menganggapnya tidak sopan ada juga yang menganggapnya sebagai pujian. Contohnya di Amerika Serikat. Di negara ini, orang masih diperkenankan bersendawa selama bunyinya masih kecil dan sembari menutup mulut dan berkata “Excuse me”. Di beberapa negara di wilayah timur menganggap bahwa sendawa adalah sebuah pujian tamu akan makanan yang dihidangkan. Di beberapa negara juga sudah mulai banyak kontes-kontes bersendawa. Entah kenapa, beberapa orang merasa bangga memiliki bunyi sendawa yang sagat besar.

Ternyata, tidak hanya manusia yang bisa bersendawa beberapa binatang mamalia juga melakukan hal ini. Contohnya adalah binatang mamalia yang memakan rumput seperti domba, kerbau, kambing, dan lain-lain. Binatang-binatang ini sangat sering bersendawa dan mengeluarkan gas tipe metana yang berbahaya bagi bumi. Metana berbahaya karena menyerap energi dari matahari dan melepaskannya ke udara, Akibatnya, bumi pun akan menjadi lebih hangat dari sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar